Minggu, 27 Maret 2016

Pertolongan Pertama Jika Tergigit Ular


Definisi
Suatu keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa


Penyebab
Secara garis besar ular berbisa dapat dikelompokan dalam 3 kelompok : colubridae (mangroce cat snake, boiga dendrophilia, dan lain-lain) elapidae (king cobra, blue coral snake. Sumatran spitting cobra, dan lain-lain) viperidae (borneo green pit viper, Sumatran pit viper, dan lain-lain).

Gambaran klinis
  1. Umumnya gigitan ular tidak beracun. Misalnya ular air dan hanya memerlukan tata laksana sederhana. Namun bila jenis ular tidak diketahui, maka sebaiknya dilakukan upaya pencegahan dengan serum anti bias ular polivalen.
  2. Kemungkinan ini dicurigai bila ada riwayat digigit ular.
  3. Penderita mungkin :
    • Tampak kebiruan
    • Pingsan
    • Lumpuh
    • Sesak nafas
Efek yang ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibagi tiga:
Efek local

Beberapa spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan efek yang agak sulit di deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitannya dapat menghasilkan efek yang cukup besar seperti: bengkak, melepuh, perdarahan, memar sampai dengan nekrosis. Yang mesti diwaspadai adalah terjadinya syok hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan vaskuler ke jaringan akibat efek sistemik bias ular tersebut.
Efek sistemik

Gigtan ular ini akan menghasilkan efek yang non spesifik seperti: nyeri kepala, mual dan muntah,nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang ditemukan seperti ini sebagai tanda bahaya bagi petugas kesehatan untuk member pertolongan segera.
Efek sistemik spesifik

Efek sistemik spesifik dapat dibagikan berdasarkan :
  • Koagulopati
Beberapa spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopati. Tanda tanda klinis yang dapat ditemukan adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan. Venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria, hekatomesis, melena dana batuk darah
  • Neurotoksik
Gigtan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya berbahaya bila terjadi paralisis pada pernafasan. Biasanya tanda tanda yang pertama kali dijumpai adalah pada saraf cranial seperti ptosis, oftalmoplegia progresif bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasanya full paralysis akan memakan waktu kurang lebih 12 jam, pada beberapa kasus biasanya menjadi lebih cepat. 3 jam setelah gigitan.
  • Miotoksisitas
Miotoksisitas hanya akan ditemukan bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular yang berada didaratan biasanya tidak ada yang menyebabkan terjadinya miotoksisitas berat. Gejala dan tanda tanda adalah: nyeri otot. Tenderness, mioglobinuria dan berpotensi untuk terjadinya gagal ginjal. Hiperkalemia dan kardiotoksisitas.

Diagnosis
Adanya riwayat gigitan disertai gejala/tanda gigtan ular berbisa baik berupa efek local (tempat gigtan)maupun efek sistemik dan efek sistemik spesifik

Penatalaksanaan
Pertolongan pertama pada gigitan ular:
  • Bila yang digigit anggota badan, gunakan tali putar silang disebelah atas luka. Putar tali sedemikian kencang sampai denyut nadi di ujung anggota hamper tidak teraba. Ikatan dikendorkan tiap 15 menit selama 1 menit.
  • Jika gigtan terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam, buatlah sayatan silang ditempat gigtan sampai darah keluar dan sedotlah dengan alat penyedot, jangan sekali-kali dengan mulut.
  • Bila tersedia, suntikkan serum anti bias ular ( SABU) polivalen I.V dan disekitar luka.
  • ATS dan penisilin procain 900.000 IU dapat dipertimbangkan sebagai profilaksis.
  • Bila timbul gejala umum seperti syok, lumpuh dan sesak nafas, penderita harus segera rujuk ke rumah sakit.



Pedoman Pengobatan Dasar di puskesmas 2007

Advertiser